Papua, Detail73.com – Perhelatan Pekan Olahraga Nasional atau (PON) ke XX akan diselenggarakan di Papua pada 2-15 Oktober mendatang. Walau masih sekitar sebulan lagi, namun masyarakat Indonesia cukup antusias untuk menyambut event akbar ini.
Melansir dari Tempo.co, Sabtu (04/09/2021) yang mengutip laman Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo), mascot PON XX Papua 2021 terinspirasi dari dua hewan khas Papua. Pertama, ada Kangpho yang merupakan kependekan dari kangguru pohon. Selama ini, hewan ini dikenal sebagai satwa khas Australia. Padahal nyatanya, hewan ini berasal dari Papua.
Maskot Kangpho adalah jenis kangguru pohon yang sangat terkenal, yaitu kangguru pohon mantel emas atau nama latinnya adalah Dendrolagus Pulcherrimus. Kangguru pohon mantel emas adalah satwa marsupial, sebutan untuk mamaliah yang memiliki kantung di perutnya. Satwa ini merupakan herbivora dengan makanan buah dan biji-bijian. Hewan ini dijuluki dengan mantel emas karena bagian pipi, leher, dan kakinya berwarna emas.
Selain Kangpho, maskot PON XX Papua lainnya adalah Drawa yang merupakan burung cendrawasih. Burung cendrawasih memiliki nama latin yaitu Paradisaea raggiana. Burung ini adalah satwa endemik dari Papua. Satwa yang merupakan burung pengicau ini berukuran sedang dengan panjang sekitar 34 cm untuk ukuran dewasanya.
Maskot Drawa adalah burung jantan dewasa yang memiliki hiasan didominasi warna merah, jinga, dan warna campuran antara merah dan jingga pada bagian sisi perutnya. Sementara bulu pada bagian dadanya berwarna cokelat tua. Hal unik dari maskot ini adalah bagian ekornya yang terdapat dua buah tali yang panjang berwarna hitam.
Untuk menunjukkan bagian dari budaya Papua lebih banyak, Kangpho dan Drawa memakai rumbai dari kulit kayu atau akar pohon pada di bagian pinggang. “Rumbai pada pinggang Drawa dan Kangpho biasa digunakan oleh perempuan dan laki-laki yang melambangkan sambutan hangat dan penuh keakraban di tanah papua,” ujar Gubernur Papua, Lukas Enembe.
Selain itu, sebagai pelengkap, Kangpho dan Drawa memakai ikat kepala yang menyerupai puncak salju untuk mewakili ciri khas pengunungan papua, yaitu pegunungan Jayawijaya. Warna kuning keemasan memiliki makna lambing kejayaan hasil kekayaan tambang bumi Papua.
Maskot juga memegang obor untuk menunjukkan semangat kuat atlet yang menyala bagai api. Selain itu, terdapat pula ukiran pada ikat pinggang yang merupaka ukiran khas Papua sebagai bentuk tradisi kehidupan dan spiritual hidup serta penghormatan kepada nenek moyang.
Selain merilis maskot, tagline PON XX Papua, yaitu Torang Bisa (Kami bisa) juga ikut diluncurkan bersamaan. Tagline ini bermakna penyemangat khas Papua untuk mengobarkan semangat kepada para atlet yang akan berjuang di PON XX.