Poso, Detail73.com – Kabar tewasnya buronan Satgas Madago Raya, pimpinan MIT Poso Ali Kalora dan pengikutnya Jaka Ramadan, menjadi perbincangan hangat dikalan warga Poso.
Bahkan warga sangat berharap, sisa kelompok MIT Poso yang lainnya bisa cepat ditangkap.
Moh.Ansar warga Kelurahan Sayo Kecamatan Poso Kota Selatan, dirinya menyampaikan, ucapan terima kasihnya kepada tim Satgas Madago Raya yang telah menembak mati dua DPO sipil bersenjata tersebut.
“Kami mengapresiasi tugas tim Satgas Madago Raya yang tiada hentinya terus memburu para DPO ini, semoga ada harapan besar Kelompok ini cepat tertangkap semuanya,” ungkap Ansar, Minggu (19/9/21).
Senada juga yang disampaikan Nurindra warga Kelurahan Lembomawo yang mengatakan, dengan tewasnya Ali Kalora dan Jaka Ramadan, Kabupaten Poso akan aman tanpa gangguan, khususnnya bagi petani ketika beraktivitas di kebun.
Menurut Nurindra, karena selama masih buronnya DPO anggota MIT Poso ini, sangat dikhawatirkan, bakal ada lagi warga yang tidak bersalah, akan menjadi korban pembunuhan.
“Kalau kelompok MIT ini sudah tidak ada Poso akan aman dari aksi pembunuhan dan petani bisa berkebun dengan tenant,” jelasnya.
Seperti diketahui Satuan Tugas (Satgas) Madago Raya kembali menembak mati dua DPO sipil bersenjata Poso, pada Sabtu (18/9) sekitar pukul 18.00 wita, di wilayah Desa Astina Kecamatan Torue Kabupaten Parigi Moutong.
Dari dua DPO yang tewas itu salah salah satunya adalah pimpinan MIT Poso
Ali Kalora, yang sebelumnya sempat terjadi kontak tembak dengan Satgas Madago Raya.
Kapolda Sulteng, Irjen Pol Rudy Sufahriadi memastikan bahwa dua orang yang ditembak di wilayah Astana adalah pemimpin MIT Ali Kalora bersama satu anak buahnya Jaka Ramadhan, saat menggelar konfrensi pers di Mapolres Parimo, Minggu (19/9/2021).
Tewasnya dua DPO MIT itu, kini masih ada empat orang DPO lainnya yang masih buron di pegunungan Poso Pesisir dan Parigi.DM