Sempat Kontak Tembak, Ali Kalora Dan Ikrima Tewas
Rudy Sufahriadi : “Sisa DPO untuk segera menyerahkan diri saja, sebelum dilakukan tindakan tegas terukur apabila bertemu dilapangan”
Palu, Detail73.com – Belum juga sebulan upaya pencarian sisa Daftar Pencarian Orang (DPO) sipil bersenjata Poso yang dipimpin oleh Kapolda Sulteng Irjen Polisi Rudy Sufahriadi membuahkan hasil.
Rudy Sufahriadi yang kembali dipercaya Kapolri untuk menahkodai Polda Sulteng, langsung menunjukan keseriusannya dalam pencarian sisa DPO tersebut, dengan melibat TNI/Polri, yang tergabung dalam Satgas dengan sandi operasi Madago Raya.
Dua DPO sipil terakhir berhasil ditangkap, satu diantaranya adalah Ali Ahmad alias Ali Kalora yang dikenal sebagai pemimpin Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso.
Dihadapan awak media, Minggu (19/9/2021) Irjen Polisi Rudy Sufahriadi mengungkapkan, telah terjadi kontak tembak antara Satgas Madago Raya dengan DPO teroris Poso di Desa Astina, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sabtu 18 September 2021 sekira pukul 18.00 Wita.
“Akibat kontak tembak tersebut telah tertembak dua DPO teroris Poso atas nama Ali Ahmad alias Ali Kalora dan Ikrima alias Jaka Ramadhan alias Rama dalam kondisi meninggal dunia di TKP,” terang Rudy.
Mantan Kapolda Jawa Barat ini juga menerangkan, Satgas Madago Raya juga telah mengamankan barang bukti berupa satu pucuk senjata api laras panjang jenis M16 diduga milik Ali Kalora, dua buah ransel, satu buah bom tarik, satu buah buah bom bakar dan lain-lain.
“Dengan ditangkapnya 2 DPO teroris Poso, maka sisa DPO teroris Poso tinggal 4 orang, diharapkan kepada sisa DPO untuk segera menyerahkan diri saja, sebelum dilakukan tindakan tegas terukur apabila bertemu dilapangan,” tegas Kapolda Sulteng.
Adapun 4 sisa DPO teroris Poso yang menjadi buruan Satgas Madago Raya saat ini adalah Askar Alias Jaid Alias Pak Guru, Nae Alias Galuh Alias Muklas, Suhardin Alias Hasan Pranata dan Ahmad Gazali Alias Ahmad Panjang.(*)