PALU, DETAIL73.COM-Tewasnya Erfaldi alias Aldi (21) asal Desa Tada saat terlibat aksi demo penolakan kegiatan tambang emas PT Trio Kencana, di wilayah Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), mengundang rasa simpati dari seorang anggota DPRD Provinsi Sulteng dari Komsi III Fraksi PAN Muhaimin Yunus Hadi SE
“Sebelumnya saya sampaiakan dulu ucapan bela sungkawa dan turut berduka cita atas meninggalnya salah satu suadara kita dalam aksi unjuk rasa pada malam. Saya cukup prihatin dengan kejadian ini, Kok bisa ada sampai penembakan menggunakan peluru tajam dalam aksi unjuk rasa seperti itu,” ucap Mimin sapaan akrabnya.
Lanjut kata dia,”untuk itu saya meminta kepada pihak penegak hukum Polda Sulteng, agar segera menindaklanjuti kejadian ini, segera usut oknum pelaku dan berikan penindakan tegas sesuai hukum yang berlaku,” ucap Mimin yang juga Ketua DPD PAN Kabupaten Poso.
Sementara Kapolda Sulteng Irjen Pol Rudy Sufahriadi, saat ditemui oleh awak media mengatakan pihaknya akan bertindak secara profesional dalam peristiwa ini.
“Kami akan turun langsung ke lokasi kejadian dan akan menemui keluarga korban yang sedang berduka, Kami akan tindak tegas unjuk rasa yg tidak memiliki izin ataupun dari anggota kami yang tidak sesuai SOP siapapun dia,” tegas Rudy.
Sebelumnya, dalam pemberitaan disejumlah media cetak maupun online
adanya aksi unjuk rasa menolak izin pertambangan di wilayah Kasimbar, Kabupaten Parigi Moutong, pada Sabtu (12/02/2022) dan peristiwa ini sukses menyita perhatian publik, betapa tidak aksi yang dilakukan oleh warga yang mengatasnamakan Aliansi Rakyat Tani Peduli (ARTI) itu berlangsung cukup alot, hingga malam hari.
Aksi unjukrasa yang berlangsung hingga sekira pukul 23.00 wita itu, berhujung rusuh, massa anarkis saat petugas Kepolisian melakukan pengamanan dan penindakan akibat massa masih melakukan blokade ruas jalan trans Sulawesi, yang telah berlangsung sejak siang hari.
Tembakan gas air mata dan water canon diluncurkan ke arah massa aksi dengan dibalas lemparan batu ke arah petugas oleh massa pengunjuk rasa, hingga menyebabkan jatuhnya korban jiwa dari
seorang pengunjuk rasa yang diketahui bernama Aldy asal Desa Tada meninggal dunia setelah dilarikan ke rumah sakit yang diduga kuat akibat diterjang sebuah peluru tajam. (Red/DM)