Vaksin Jenis Moderna Diakui Stocknya Kosong, Empat Jenis Lainnya Terancam Expayer, Berikut Keterangan Penjelasannya
POSO, DETAIL73.COM-Guna memperluas
Herd Immunity atau kekebalan kelompok terhadap mewabahnya virus Covid-19 di tengah masyarakat, tentunya harus didukung oleh adanya ketersediaan stock vaksin itu sendiri, terlebih Kabupaten Poso kembali dinyatakan masuk dalam zona PPKM level 3.
Olenya pewarta media detail73.com coba menelusuri, sekaligus menggali informasi dari stakeholder terkait, soal hal tersebut.
Upaya ini bukan tanpa sebab, pasalnya dari sumber keterangan yang sangat dipercaya menyebutkan bahwa untuk Kabupaten Poso, saat ini lagi terjadi kekosongan stock tiga jenis vaksin yakni Moderna, Pfizer dan AstraZeneka.
Dari keterangan Wakil Sekretaris Satgas Covid-19 Kabupaten Poso Alwi Ali SE saat dirinya dikonfirmasi mengatakan hanya vaksin Moderna yang memang saat ini lagi kekosongan stock, sedangkan Pfizer dan AstraZeneka termasuk vaksin jenis Johnson&Johnson ada tersedia ditempat penyimpanan pihak Dinas Kesehatan.
“Sesuai data Dinas Kesehatan, hanya jenis vaksin Moderna saja yang kosong. Kalau yang lainnya seperti Pfizer, AstraZeneka termasuk Sinovac dan Johnson&Johnson stocknya masih ada tersedia,” terang Alwi, Kamis (17/02/2022).
Lanjut ucap Alwi menjawab pertanyaan pewarta, soal adanya informasi yang diperoleh pewarta yang mengatakan bahwa ada stock sebanyak 6.000 vaksin jenis Sinovak yang terancam kadaluarsa hingga akhir bulan Februari tahun ini.
“Sesuai hasil koordinasi dengan pihak Dinas Kesehatan, yang benarnya nanti pada akhir bulan Maret mendatang baru exspayer atau kadaluarsa,” akunya, kalau pun ada, itu bukan ditempat penyimpanan pihak Dinas Kesehatan, bisa saja ditempat lain, itu pun jumlah tidak sebanyak itu,” tegas Alwi menjelaskan.
Masih menurut Alwi, salah satu dugaan penyebab terjadi over stock, hingga ada terjadinya ancaman expayer adalah banyaknya permintaan masyarakat termasuk para abdi negara untuk divaksin dosis satu.
“Namun itu semua hanya untuk sekedar memenuhi adanya persyaratan yang harus dipenuhi, salah satunya keterangan vaksin tahap satu. Namun setelah diperoleh, mereka tidak lanjutkan ke vaksin tahap dua. Besar kemungkinan ini jadi penyebabnya expayer, sementera pemerintah telah menyediakan vaksin untuk tahap satu dan dua,” imbuhnya.
Seraya menambahkan,”semua yang berkaitan dengan vaksinasi, selalu secara terpadu dan terus menerus melibatkan semua pihak terkait dalam melakukaan kampanye dan pelayanan vaksinasi ditengah masyarakat,’ pungkasnya.(DM)