POSO, DETAIL73.COM-Satgas II Preemtif Operasi Madago Raya lakukan kegiatan sambang untuk memperkuat kemitraan, mengunjungi kegiatan usaha eks napiter di Kabupaten Poso
Dalam pelaksanaannya dipimpin oleh Wakasubsatgas Binmas Satgas II Preemtif Operasi Madago Raya kompol Adnan Pandibu yang didampingi Kanit Binmas Polsek Poso Pesisir dan Bhabinkamtibmas Kelurahan Tabalu Kecamatan Poso Pesisir, pada hari Kamis (17/03/2022).
Rafli alias Abi Yusuf salah satu dari lima mantan narapidana kasus terorisme (eks napiter) yang kini menjadi peternak ayam di Kelurahan Tabalu, akui merasa legah kalau dirinya sudah dapat beraktifitas seperti masyarakat pada umumnya.
Usaha ternak ayam yang dikelolah Rafli merupakan bantuan dari Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Termasuk bantuan satu unit sepeda motor dilengkapi bak terbuka untuk mendukung kegiatan operasional usaha ternak ayam petelur milik lima eks napiter Ramdan alias Andang, Supriadi alias Upik pagar, Salamun alias Amun, Rafli Tamanjeka dan Imron Tamanjeka.
“Awalnya per orang itu ternak sebanyak 500 ekor ayam. Lalu meningkat lagi menjadi 5.000 ekor dan saat ini kami sementara pembuatan kandang yang menampung sekitar 5.000 ekor lagi dan bibit ayamnya juga sudah siap, doakan semoga dalam minggu depan ini sudah mulai beroperasi,” tutur Rafli
Kasatgas VI Humas Mandago Raya Kombes Pol Didik Supranoto menyebutkan kegiatan sambang merupakan aplikasi dari Soft Approach Ops Madago Raya untuk dapat menciptakan situasi Kamtibmas yang kondusif dalam wilayah operasi dan ini terus dilakukan secara masif oleh semua elemen Satgas Ops Madago Raya.
“Dalam kegiatan kemitraan ini, merupakan salah satu momen untuk menyampaikan pesan-pesan Kamtibmas terkait pelaksanaan Ops Madago Raya dengan menghimbau agar mendukung pelaksanaan operasi dengan cara memberikan imformasi kepada petugas keamanan bila melihat, mendengar atau pun mengetahui keberadaan kelompok DPO MIT Poso,” ungkap Didik.
“Bekerjasama dengan TNI/Polri dalam upaya mewujudkan situasi Kamtibmas yang kondusif serta mencegah berkembangnya paham radikalisme di wilayah operasi, terlebih di Kecamatan Poso Pesisir,” tambah Didik yang juga Kabid Humas Polda Sulteng ini.
Dirinya juga menghimbau kepada warga yang berkebun di sekitar wilayah pegunungan dan wilayah yang diduga menjadi jalur perlintasan kelompok DPO MIT Poso, agar tetap waspada dan membatasi waktu aktifitasnya serta tidak membawa logistik yang berlebihan. (*)
sumber : Humas Polres Poso