MAKASSAR- Pada periode kedua pemilihan rektor (pilrek) di kampus, menang satu suara dan ini merupakan hal luar biasa pada demokrasi kampus. Para pemilih yang memberikan suara pada pilrek adalah kalangan intelektual.
Latar belakang selaku atlet olahraga karate maka pola kepemimpinan karate yang diterapkan dalam memimpin kampus dengan senantiasa mengedepankan kedisiplinan.
Demikian pokok pikiran yang dilontarkan, Rektor UKIP Makassar, Prof Dr Agus Salim SH MH pada
Seminar Kepemimpinan Nasional, Kamis siang 26 Januari 2023 di kampus UKIP Makassar.
Seminar nasional ini menghadirkan pembicara kunci Kepala Staf Kepresidenan RI Jenderal TNI (Purn) Dr Dr (HC) Moeldoko SIP M.Si serta walikota Makassar Danny Pomanto.
Dijelaskan, kepemimpinan pada dunia militer dengan sistem komando serta kepemimpinan walikota dibanding dengan dunia kampus jauh berbeda, kata Pelatih Federasi Olahraga Karate Nasional (FORKI) Sulsel, sejak tahun 1992 sampai sekarang
Pada kepemimpinan di universitas kadang diperhadapkan dengan aksi demo dari mahasiswa dan pengambilan keputusan diambil dari bawah, kata Guru Besar Ilmu Hukum UKIP ini.
Perkenalan dengan olahraga karate sejak dari SMP sampai hari ini sehingga nilai universal dari olahraga ini yakni kedisiplinan dan sportifitas senantiasa dijunjung dan diterapkan.
Bangsa ini sangat luas dan beragam sehingga butuh pemimpin yang kuat. ”Saya beri apresiasi kepada Bapak Presiden Jokowi yang memimpin negara sehingga bangsa ini kuat”, tandasnya seraya menambahkan walau ada ricuh sedikit tapi bisa diatasi, tandas Ketua Nasional Bidang Hukum Indonesia Karate-Do (Inkado) ini.
Seperti diketahui pemilihan Rektor UKI Paulus Makassar periode 2023-2028 digelar Sabtu 6 Agustus 2022 di Kampus Jl.Perintis Kemerdekaan.
Proses pemilihan rektor kali ini diikuti dua calon yakni Rektor UKI Paulus incumbent, Prof Dr Agus Salim, SH, MH dan incumbent Wakil Rektor II UKI Paulus, Prof Dr Petrus Peleng Roreng, SE, M.Si,
Pada perhitungan akhir pemilihan itu, Prof Agus Salim meraih 15 suara dari 29 total anggota senat yang memilih. Sedangkan rivalnya Prof Dr Petrus Peleng Roreng, SE, M.Si, meraih 14 suara. ***