POSO- Team Leader Project Badan Bank Tanah Poso, Mahendra Wahyu, mengatakan Hak Pengelolaan Lahan (HPL) Badan Bank Tanah di Lembah Napu, Poso, Sulawesi Tengah, diproyeksikan menjadi salah satu lokasi untuk investasi pengembangan industri sapi perah terintegrasi. Kementerian Pertanian (Kementan) melalui investor berencana untuk membuat peternakan sapi modern untuk sapi perah dan sapi potong guna mendukung program makan siang bergizi dan minum susu gratis yang dicanangkan oleh Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2024-2029.
“Badan Bank Tanah sangat menyambut baik rencana tersebut. Apalagi itu juga akan menopang program dari Prabowo – Gibran selaku Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2024-2029. Kami 100 persen siap mendukung itu sesuai tugas dan fungsi kami, yakni menjamin ketersediaan tanah dalam rangka ekonomi berkeadilan untuk kepentingan umum, sosial, kepentingan pembangunan nasional, pemerataan ekonomi, konsolidasi lahan dan reforma agrarian,” ujar Mahendra, dihubungi Selasa (26/08-24).
Mahendra menuturkan bahwa HPL Badan Bank Tanah yang berada di Lembah Napu, Kabupaten Poso memenuhi beberapa kriteria yang di butuhkan yaitu lahan dalam kondisi clean dan clear, infrastruktur jalur logistik yang cukup memadai dan letak geografis yang cukup dekat dengan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Sementara itu, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementerian Pertanian (Kementan), Agung Suganda, saat kunjungan kerja ke HPL Badan Bank Tanah Poso, Sulawesi Tengah, Rabu (21/8/2024) pekan lalu,
Ia menyampaikan HPL Badan Bank Tanah di Lembah Napu dapat menjadi potensi yang cukup baik untuk pengembangan peternakan modern yang akan ditawarkan kepada investor melalui Kementerian Pertanian.
“Sepanjang mata memandang (hamparan HPL Badan Bank Tanah Poso) begitu luas, kualitas tanahnya subur. Nanti akan diolah dengan mekanisasi untuk mensupport investasi pengembangan industri sapi perah terintegrasi,” ujarnya.
Investasi pengembangan industri sapi perah ini rencananya akan dilakukan oleh perusahaan asal Vietnam dengan perusahaan asal Indonesia. Agung berharap agar rencana investasi bisa terimplementasi dengan baik.
“Sehingga Indonesia tidak perlu repot-repot impor susu dari luar negeri yang kondisi kualitasnya belum tentu bagus dalam bentuk bubuk. Kalau investasi ini berjalan 250 ribu ekor sapi bisa menghasilkan 1,8 juta liter per tahun untuk memenuhi kebutuhan reguler maupun juga kebutuhan program makan bergizi dan minum susu yang dicanangkan oleh Bapak Prabowo dan Gibran rakabuming sebagai presiden dan wakil presiden terpilih,” papar dia.
Agung menyampaikan, lokasi HPL Badan Bank Tanah di Lembah Napu dekat dengan IKN, sehingga nantinya bisa mensupply ke wilayah tersebut dan juga wilayah Sulawesi lainnya. “Mudah-mudahan masyarakat sekitar juga mendapat manfaat dari rencana investasi,” ucap dia.
Pada kunjungan tersebut, Agung dan jajaran Kementan juga meninjau lokasi reforma agraria di atas HPL Badan Bank Tanah seluas 1.550 Ha di Kabupaten Poso. Rencananya, lahan yang bakal diberikan kepada masyarakat yang berhak tersebut akan digunakan sebagai padang tanaman hijau untuk pakan ternak.
Sebagai informasi, Kunjungan dari tim Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan merupakan tindak lanjut dari hasil kunjungan Menteri Pertanian ke Vietnam beberapa waktu yang lalu dan bertemu dengan Chairwoman TH Group Madam Thai Huong dan Dubes RI untuk Vietnam.Kementerian Pertanian melalui investor berencana akan membuat peternakan sapi modern untuk sapi perah dan sapi potong, membutuhkan lahan total seluas 1,5 juta Ha yang pemenuhannya dilakukan secara bertahap.
Sedangkan untuk kebutuhan pakan, setiap titiknya diperlukan lahan seluas 20 Ha guna memenuhi pakan ±300 ekor sapi. Jumlah target sapi yang akan diternakkan untuk program makan siang bergizi dan minum susu gratis ini yaitu sebanyak 1,5 juta ekor sapi perah dan 1,5 juta ekor sapi potong.Sistem peternakan sapi yang rencana akan dikembangkan yaitu dengan sistem Inseminasi Buatan (IB).
Pengembangan kawasan peternakan akan menggunakan teknologi seperti yang telah diterapkan di Vietnam, yang akan terhubung dengan komputer menggunakan teknologi informasi yang dapat mengontrol semua proses yang berjalan.**