Poso, detail73.com – Sebagai wujud solidaritas, sejumlah orang tua murid, anggota Komite, Guru dan alumni SMS Negeri 3 Poso, yang tergabung dalam Forum Solidaritas Keadilan Poso (FSKP), menyambangi kantor DPRD Kabupaten Poso.
Maksud kedatangan mereka di rumah rakyat Poso ini, guna menyampaikan aspirasi terkait oknum Kepala SMAN 3 Poso Drs. Suhariono yang telah divonis 4 tahun penjara, berdasarkan hasil putusan Mahkama Agung RI.
Pantauan pewarta media ini, kedatangan rombongan aksi tersebut tampak diterima oleh Ketua Komisi I Hidayat Bungasawa SH.MH dan Ketua Komisi Komisi II Muhamad Yusuf S.Si beserta sejumlah wakil rakyat lainnya di Ruang sidang utama DPRD kabupaten Poso, pada Senin (20/09/2021), sekira pukul 13.00 wita.
Dihadapan perwakilan rakyat tersebut, melalui juru bicara FSKP, Putu Sudama menyampaikan aspirasi para guru yang tertuang dalan 5 poin, antara lain perlakuan Hukum yang berkeadilan terhadap Drs.Suhariono, kepada penegak hukum.
Kedua, upaya investigasi hukum lanjutan yaitu, peninjauan hukum kembali (PK) terhadap Drs.Suhariono atas vonis bersalah yang di putuskan pihak MA.
ketiga, meminta dilaksanakan eksiminasi publik until masukan kepada MA dan kejagung dalam mengevaluasi kinerja penegak hukum.
Selanjutnya dalam aspirasinya FSKP mendorong kepada Dinas Pendidikan Sulteng, untuk dapat mengevaluasi peraturan Gubernur nomor 10 tahun tahun 2017, tentang pungutan pendanaan pendidikan (PPP), mengingat uraian yang dengan penggunaan dana BOS.
Terakhir, forum meminta agar dapat diterbitkan aturan (Perda) terkait perlindungan untuk para guru.
Terkait aspirasi yang disampaikan, ketua komisi 1 maupun komisi 2, serta seluruh anggota DPRD yang hadir menyatakan menerima aspirasi dari FKSP.
Bahkan ketua komisi 1 dan 2 menyatakan akan segera menindak lanjuti aspirasi dengan mengusulkan untuk di bahas lebih jauh lagi.
Menariknya, pada kesempatan tersebut, seluruh anggota DPRD Poso menyatakan keprihatinannya terkait peristiwa hukum yang menimpa sejumlah kepala sekolah di kabupaten Poso.
“Belun jelas berapa kerugian yang di timbulkan, tapi marwah guru yang begitu mulia langsung merasa di hina dengan peristiwa ini,” ungkap sejumlah guru yang turut diaminkan para wakil rakyat yang hadir saat itu. DM