Penanganan Korban Bencana Masih Prioritas di RPJMD Sulteng 2021-2026

PALU, DETAIL73.COM- Gubernur Sulawesi Tengah H. Rusdy Mastura Drs. H. Ma’mun Amir didampingi Wakil Gubernur Drs. H. Ma’mun Amir mengikuti Pembukaan Musrembang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2021-2026.

Pertemuan tersebut dilaksanakan secara Daring maupun Luring di Best Western Hotel Palu, Sulawesi Tengah. (Jumat, 24/9/21)

Plt. Kepala Bappeda Dr. Suandi, M.Si dalam laporanya menyampaikan bahwa maksud dan tujuan pelaksanaan Musrenbang ini adalah untuk mendapatkan masukan dan saran dari para Stakeholder terhadap rancangan RPJMD Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2021-2026 dengan menghimpun apresiasi dan harapan masyarakat terhadap tujuan, sasaran dan program pembangunan daerah yang akan dilaksanakan selama 5 Tahun kedepan. Tuturnya.

Dengan demikian, hasil yang diharapkan dalam Musrembang ini adalah tersusunnya rumusan berupa masukan, saran penyempurnaan, ide dan gagasan yang mampu memberikan solusi pemecahan masalah dan isu strategi daerah yang mampu mengakomodir apresiasi masyarakat dalam rancangan RPJMD Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2021-2026.

Para peserta Musrembang RPJMD ini yaitu : (1) Peserta Pusat ; Kemendagri, Bappenas RI, Kementrian PUPR. (2) Peserta Provinsi ; DPRD Provinsi, Forkompimda, OPD, Instansi Vertikal, Perbankan, LSM/NGO. (3) Peserta Kabupaten ; Bupati/Wali Kota, dan Kepala Bappeda Kabupaten/Kota.

Gubernur Sulawesi Tengah H. Rusdy Mastura dalam sambutanya sekaligus membuka secara resmi Musrembang tersebut menyampaikan bahwa amanah janji harus diwujudkan melalui RPJMD Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2021-2026 dengan Visi “Gerak Cepat Menuju Sulteng Lebih Sejahtera dan Lebih Maju,” ucapnya

Beliau juga menambahkan bahwa Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah akan menjalankan program kegiatan yang menjadi prioritas dalam rangka mewujudkan “Sulteng Lebih Sejahtera dan Sulteng Lebih Maju” yaitu :

1. Optimalisasi perlindungan dan penguatan kesehatan penduduk Sulteng sebagai dasar kebijakan melawan penyebaran Covid-19 di Sulteng.

2.  Penanganan korban bencana 28 September 2018 melalui penyediaan APBD sensitif bencana berwujud Cash For Work.

3. Cash For Work melalui kegiatan padat karya pemeliharaan infrastruktur kewenangan jalan Provinsi Sulteng seperti ; Kasimbar-Tambu, Tayawa (Touna)-Malino-Kolonodale (Morut), Mepanga (Parmout)-Lampasio-Basidondo-Baolan (Toli-toli).

4. Mendirikan sekolah Vokasional (Kejuruan) melalui Rakortek Gubernur tentang rencana kerja pemerintah Tahun 2022.

5. Menyediakan infrastruktur untuk mendorong Sulteng sebagai daerah penyanggah bagi Ibukota negara baru baik melalui energi listrik dan revitalisasi irigasi.

6. Mendorong peningkatan produktivitas tanaman pangan, perkebunan, perikanan, peternakan dan komoditi pertanian lainya melalui sinergitas pembangunan antar sesama perangkat daerah pertanian.

7. Menciptakan anak usaha BUMD yang dapat bergerak pada berbagai usaha seperti ; perkebunan, budidaya perikanan, pertambangan dan perawatan kendaraan pangan dan Hortikultura yang ditangani oleh tenaga profesional.

8. Memperkuat kelembagaan ekonomi melalui Digital Framing, menghilangkan Blankspot 465 Desa, kerja sama BUMDES, BUMD dan stakeholder lainya.

Turut hadir, Dirjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri, Kepala Bappenas RI, Kepala Pusat Pengembangan Infrastruktur Kementrian PUPR, Ketua DPRD Sulteng, Pj. Sekda, Kapolda, Danrem 132 Tadulako, Danlanal, Bupati/Walikota, Staf Ahli, Unsur Forkompimda, Rektor Perguruan Tinggi, Kepala BI, Tim Asistensi, lSM/NGO dan Lembaga Non Pemerintah.

Sumber : Humas DKIPS Provinsi Sulteng.

Selengkapnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

You cannot copy content of this page