Poso, Detail73.com – Kabupaten Poso Sulteng mendapat kunjungan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jend Pol Listyo Sigit Prabowo.
Kedatangan petinggi TNI dan Polri di Bumi Sintuwu Maroso ini, untuk memantau dari dekat pelaksanaan operasi Madago Raya, yang ditugaskan untuk memburu DPO MIT Poso. Selasa (28/09/2021).
Rombongan Panglima dan TNI tiba di Bandara Kasiguncu Poso dengan menggunakan 2 Unit Pesawat CN Pesawat I CN/A-2901 dan CN /A-2908 milik TNI-AU, disambut Kapolda Sulteng Irjen Pol. Rudy Sufahriadi,
Danrem 132/Tdl Brigjen TNI Farid Makruf, Dandim 1307/Poso Letkol Inf Gusti Nyoman Mertayasa,
Kapolres Poso AKBP Rentrix Ryaldi Yusuf.
Kapolda Sulteng selaku PJKO Madago Raya Tahap III Poso dihadapan Panglima dan Kapolri memaparkan, untuk kekuatan personil yang dilibatkan di Satgas Madago Taya yakni 1.499 personil, yang terdiri dari 540 personil Polda Sulteng, 444 personil Mabes Polri dan 515 personil TNI.
Terkait dengan dislokasi Satgas Madago Raya tahap III, pihaknya membentuk 79 tim Pasukan Satgas Operasi Madago Raya yang terdiri dari 37 Tim Kejar, 15 Tim Pos sekat kejar, 27 Tim Pos Pamrahwan, serta 47 titik pangkal gerak terdiri dari 1 Posko Utama, 4 Posko sektor, 42 Pos penyekatan.
Adapun untuk keberhasilan operasi Satgas Madago Raya tahap III dalam operasi saat ini, pada tanggal 11 Juli 2021, Pegunungan Batu 3, Dusun VI Tokasa, Desa Tanalanto, Kecamatan Torue, Kabupaten Parimo, tertembank DPO Qatar dan Rukli.
Pada tanggal 17 Juli 2021, di Pegunungan Tolai, Dusun VI Buana Sari, Desa Tolai, Kecamatan Torue, Kabupaten Parimo, DPO Abu Alim.
Tanggal 18 September 2021, Perkebunan Desa Astina, Kecamatan Torue, Kabupaten Parimo, DPO Ali Kalora dan Ikrima tewas di tembak.
Rencana operasi Madago Raya tahap IV, Satgas menyiapkan 1481 personil yang terdiri dari 392 personil TNI, 1089 personil Polri dan untuk dislokasi pasukan Satgas tindak menyiapkan 35 Tim Kejar serta 41 Tim pos sekat.
Kapolri dalam arahannya berharap anggota Satgas Madago Raya tetap selalu kompak, tanamamkan sinergitas TNI-Polri dalam melaksanakan tugas dilapangan.
“Tetap pantau sisa 4 DPO teroris Poso sampai ketemu, jangan sampai 4 orang ini kembali bertambah jumlahnya, tingkatkan pelaksanaan patroli dan sedapat mungkin mendeteksi potensi para simpatisan yang akan mau ikut bergabung dengan kelompok DPO tersebut,” jelasnya.
Sementara itu, Panglima TNI juga meminta para personil dilapangan agar tetap menjaga kekompakan dan sinergitas dalam pelaksanaan tugas, agar apa yang menjadi tujuan bersama di wilayah operasi dapat tercapai dengan cepat dan maksimal.
“Operasi Satgas ini akan tetap dilanjutkan untuk mencari sisa -sisa DPO. Sehingga harus ditingkatkan lagi informasi terkait keberadaan kelompok DPO Teroris Poso ini,” tegasnya.
Operasi Satgas Madago Raya TNI-Polri ini tidak lepas dari peranan intelejen yang ada di Poso. Dimana pelaksanaan intelejen ini dikordinir oleh Badan Intelijen Negara (BIN).
Usai pemantauan di Poso, pukul 11.10 Wita, Panglima TNI dan Kapolri beserta rombongan meninggalkan Bandara Kasiguncu menuju Bandara Mutiara Sis-Aljufri Kota Palu dengan menggunakan 2 Unit Pesawat CN, Pesawat I CN/A-2901 dan CN /A-2908 milik TNI-AU. (metrosulteng.com/DM)