MORUT, DETAIL73.COM- Pemerintah Kabupaten Morowali Utara (Morut) mempersiapkan secara matang pembangunan kota Kolonodale secara komprehensif dengan melibatkan ahli tata kota.
“Kita melibatkan ahli desain tata kota dari Institut Teknologi Bandung (ITB). Sebagai ibukota kabupaten, kota Kolonodale harus di desain dengan bagus. Jangan sepotong-sepotong,” jelas Bupati Morut Delis Julkarson Hehi.
Penegasan itu disampaikan saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Morowali Utara tahun 2021-2026 di Kolonodale, Senin (11/10/2021).
Musrenbang itu dihadiri Wakil Bupati H. Djira K, Sekda H. Musda Guntur, Ketua DPRD Morut Hj Megawati Ambo Asa, Kacabjari Morut Andreas Adji SH MH, Ketua PKK Morut Ny Febriyanthi DJ Hehi, para Kepala OPD, Camat, tokoh adat, dan pejabat lainnya.
Musrenbang itu dilakukan untuk mensinkronkan program pembangunan sesuai visi misi terwujudnya masyarakat Morut yang sehat, cerdas dan sejahtera (SCS).
Bupati mengemukakan, kota Kolonodale harus ditata dengan baik. Tidak boleh lagi dibangun tanpa perencanaan yang baik.
Walaupun agak mahal, perlu melibatkan ahli tata kota sehingga ibu kota Morut ini bisa mencerminkan sebagai ibukota kabupaten yang kaya dan potensial.
Penjelasan itu disampaikan bupati menjawab pertanyaan seorang peserta rapat yang mempertanyakan bagaimana nasib kota Kolonodale ke depan.
“Kita mau ada desain tiga dimensi. Harus jelas dimana peruntukan untuk ruang terbuka hijau, dimana kompleks perumahan, pedestrian, dan sebagainya,” katanya lagi.
Hal lain yang disinggung bupati adalah penyiapan tenaga terampil dengan mendirikan Balai Latihan Kerja (BLK) yang dibawah binaan langsung Kementerian Ketenagakerjaan RI.
Pendirian BLK di Morut yang dikelola oleh Unit Pelaksana Teknis Pusat (UPTP) tersebut dinilai sangat layak karena daerah ini diapit industri strategis seperti IMIP di Morowali, PT. Vale di Luwu Timur, Donggi Senoro LNG di Banggai dan GNI di Morut. Perusahan kelas internasional tersebut membutuhkan banyak tenaga kerja dengan spesifikasi tertentu.
“Ke depan dibutuhkan tenaga kerja yang memiliki keahlian agar anak-anak mampu bersaing di bursa kerja. Inilah kenapa kehadiran BLK level nasional sangat penting dibuka di daerah ini,” jelas Bupati Delis.
Bupati berharap, anak-anak muda dari Morut nantinya mampu bersaing dan tidak sekadar menjadi buruh di perusahaan raksasa tersebut, tetapi bisa menjadi tenaga ahli.
Materi Musrenbang RPJMD ini disiapkan tim penyusun dengan supervisi dari Bapelitbangda Sulteng dan Bappenas. (MCDD)