Ubi Banggai dan Pisang Louwe jadi Perekat Ketahanan Pangan Banggai Bersaudara

BANGGAI DETAIL73.COM – Isu ketahanan pangan menjadi fokus utama pada pelaksanaan Festival Sastra Banggai (FSB) tahun 2022.

Festival Sastra Banggai keenam mengusung tema “Mengungkai Acak, Menyimpul Padu” dan menghadirkan 13 pembicara dan 10 penampil.

Mereka berlatar belakang sebagai penulis, pembaca, penerbit, kritikus, peneliti, aktivis literasi, komunitas, seniman, dan media.

Project Officer FSB 2022 Fatwa Pratiwi Djalal menyatakan, Festival Sastra Banggai akan menggali keanekaragaman pangan yang menyambungkan Banggai Bersaudara.

Serta warisan tradisi yang mengeratkan hubungan persaudaraan Banggai Bersaudara, yakni Kabupaten Banggai, Banggai Laut, dan Banggai Kepulauan.

Dia menyebut, dalam kondisi ketakutan akan terjadinya krisis pangan dunia, Banggai Bersaudara dikuatkan dengan makanan pokok nonberas seperti Ubi Banggai, Pisang Louwe, berlimpahnya jenis ikan dan produk turunannya.

“Keberlimpahan tanaman lokal dan kekayaan biodiversitas menjadi keunggulan Banggai Bersaudara untuk mengatasi isu krisis pangan yang bakal semua melanda dunia,” tuturnya, Sabtu (26/11/2022).

Tak hanya itu, keberadaan ubi banggai, Pisang Louwe, dan kekayaan laut berupa ikan dan produk turunannya menjadi sebuah perekat dan simbol yang menyatukan masyarakat Banggai Bersaudara.

Sudah saatnya berdaya dengan pangan lokal, isi kebun atau pekarangan belakang rumah, dan mulai pelan-pelan berhenti terhadap ketergantungan pangan impor.

“Sebab di meja makan, ubi banggai, pisang louwe, dan aneka jenis ikan memperkuat ketahanan pangan masyarakat Banggai dan juga memperat ikatan Montolutusan di Banggai Bersaudara,” kata Fatwa Paratiwi. (*)

Editor : David Mogadi
Sumber : tribunpalu

Selengkapnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

You cannot copy content of this page