MORUT, DETAIL73.COM – Camat Petasia, Novrianto Najamudin bersama bersama Kapolsek Petasia, IPDA Paisal dan Danramil Petasia, menemui warga Desa Gililana, Kabupaten Morowali Utara, duduk bersama guna mencarikan solusi terbaik terkait sejumlah permasalahan yang terjadi, Jumat (29/9/2023).
Pertemuan yang berlangsung di gedung serba guna itu, membahas soal tuntutan masyarakat Desa Gililana yang berujung pada aksi penyegelan kantor desa, yang berlangsung sejak kemarin.
Bahkan dalam unjuk rasa tersebut, warga juga menggelar aksi bakar ban serta kayu di depan gedung serba guna sebagai bentuk protes.
“Ada 15 poin tuntutan warga yang pada kesimpulannya meminta agar kepala desa dicopot dari jabatannya, kami tidak menginginkan lagi Laudin menjabat kepala desa,” ungkap Asri Ganing kepada Camat Petasia saat dalam pertemuan.
Sementara warga lain menyampaikan, jika tuntutan mereka tidak juga diindahkan, maka mereka tidak akan membuka penyegelan itu sampai ada kepala desa yang baru, yang pasti tidak mau lagi Laudin menjadi Kades.
“Pelayanan di desa buruk, Kades Laudin jarang berkantor dan lebih memilih tinggal di Kolonodale ketimbang di desa ini, belum lagi persoalan lain yang hari ini kami serahkan ke pak Camat,” tandas Danial warga setempat.
Merespon tuntutan warga, Camat Petasia, Novrianto Najamudin berjanji akan segera membahas persoalan ini, ditingkat pemerintah daerah.
“Hari ini saya berjanji akan membahas persoalan tuntutan warga di tingkat daerah. Adapun hasilnya, mau manis atau pun pahit, saya akan datang untuk menyampaikan ke kita semua,” ujar Novri.
Lanjutnya, “Saya akan menampung semua tuntutan warga dan percayakan ke saya, kita akan menyelesaikan persoalan ini se segera mungkin,” akunya.
Kendati demikian kata Novri, dirinya sangat berharap kepada semua warga masyarakat untuk bersama-sama menjaga keamanan di desa, jangan terprovokasi dengan informasi-informasi sepihak.
“Saat ini kita akan memasuki tahun politik, jadi mari kita jaga daerah ini, jangan mudah terpecah belah, ciptakan rasa aman di desa ini, percayakan ke saya, saya akan bawa persoalan ini ke tingkat atas,” imbuhnya.
“Olehnya saya minta agar kantor desa kembali dibuka, karena ini adalah tempat pelayanan masyarakat, jadi ketika pemerintah kecamatan maupun daerah bersurat ke desa, bagaimana akan terlaksana pelayanan, kalau disegel, saya kira masyarakat Desa Gililana lebih paham,” tuturnya.
Sementara itu, Kapolsek Petasia IPDA Faisal menyampaikan,agar masyarakat harus tetap menjaga Kamtibmas, apalagi ini tahun politik, jangan kita mudah terprovokasi dengan keadaan dan masalah- masalah yang ada terjadi sekarang di desa ini.
“Mari kita mencari solusinya dengan baik jangan dengan kepala panas tetapi dengan kepala dingin agar semuanya mendapatkan solusinya dengan baik,” pintah Kapolsek.
Diakhir pertemuan yang berlangsung aman dan kondusif itu, masyarakat akhirnya membuka penyegelan kantor desa sekaligus mencopot seluruh spanduk sebagai bentuk protes yang tertempel di dinding Kantor Desa gililana itu. (Yoksan)
Editor : David Mogadi