POSO– Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kluster III untuk wilayah Lore Peore, Lore Utara, dan Lore Tengah resmi digelar di Wuasa, Lore Utara, pada Jumat, 14 Februari 2025. Acara ini dibuka oleh Assisten Administrasi Ekonomi dan Pembangunan Setdakab Poso Ir,Abdul Kahar Latjare M.Si, yang hadir mewakili Bupati Poso, dr. Verna GM Inkiriwang.
Dalam sambutan tertulisnya, Bupati Verna menegaskan bahwa Musrenbang di tingkat kecamatan adalah wadah strategis bagi para pemangku kepentingan untuk menyelaraskan dan memperjelas arah pembangunan desa dan kelurahan. Forum ini juga menjadi tahap awal dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Poso tahun 2026, yang akan mengakomodasi berbagai usulan dari masyarakat dan perangkat daerah.
Bupati menekankan bahwa RKPD tahun 2026 memiliki tantangan tersendiri karena berada dalam masa transisi menuju visi jangka panjang daerah, sebagaimana tertuang dalam RPJPD 2025-2045 dan Rancangan Teknokratik RPJMD 2025-2029. Oleh karena itu, penyusunannya harus dilakukan secara cermat agar mampu merespons kebutuhan masyarakat, khususnya dalam pemerataan akses layanan dasar.
Dengan mengusung tema “Memantapkan Pembangunan Ekonomi yang Berkelanjutan dan Peningkatan Daya Saing Daerah”,
Kabupaten Poso menetapkan sembilan prioritas pembangunan yang akan menjadi fokus utama pada tahun 2026, yaitu:
1.Penguatan sumber daya manusia yang berdaya saing.
2.Pengembangan sektor pertanian yang maju dan berkelanjutan.
3.Peningkatan daya saing dan keberlanjutan sektor pariwisata.
4.Peningkatan layanan kesehatan yang inklusif.
5.Akselerasi pertumbuhan ekonomi dan pengentasan kemiskinan.
6.Reformasi birokrasi dan transformasi pelayanan publik yang lebih berkualitas.
7.Pembangunan infrastruktur berbasis kewilayahan.
8.Penguatan mental spiritual dan moderasi beragama.
9.Peningkatan kualitas lingkungan hidup serta mitigasi bencana.
Musrenbang ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk anggota DPRD Kabupaten Poso, Kepala Bapelitbangda Poso, para camat, serta perwakilan masyarakat desa di wilayah yang menjadi bagian dari kluster Musrenbang ini. Diskusi yang berlangsung dinamis menghasilkan sejumlah kesepakatan penting yang selaras dengan rencana pembangunan daerah.**