Ket : Tampak pelatihan dan bimbingan buat para pemuda desa, dalam membangun kebersamaan serta kemandirian ekonomi. (foto : dok)
POSO, DETAIL73.COM- Dari berbagai program pemberdayaan yang pernah ada, bisa jadi program ini merupakan inisiator dari Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT), dengan tajuk Keserasian Sosial, dapat menjadi program pemberdayaan yang paling kongkrit dalam upaya membangun kesejahteraan yang bermuara pada harmonisasi di masyarakat.
Program yang bersinergi dengan keserasian sosial bersama pihak kementrian sosial (Kemensos) RI, serta pemerintah daerah setempat, program ini diyakini bakal menjawab upaya menangkal berbagai perkembangan embrio radikalisme di negeri ini.
Langkah nyata ini dapat kita saksikan dengan dilaksanakan bimbingan dan pelatihan proses pembuatan pupuk organik Bokasi yang di prakarsai pihak forum Keserasian Sosial Desa Sintuwulemba, Kecamatan Lage, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.
Sekitar 50 orang peserta yang terdiri berbagai komunitas remaja, pemuda, santri, dan Karang Taruna desa setempat di bimbing dan di bekali tata cara pembuatan pupuk organik Bokasi.
Bukan hanya teori, dalam bimbingan dan pelatihan tersebut, kaum muda Desa Sintuwulemba juga dapat mempraktekan secara pembuatan pupuk organik dengan bimbingan ahli yang didatangkan.
Seperti dikatakan ketua Forum keserasian Sosial (FKS), desa Sintuwulemba, Yopy Hary, bahwa kegiatan ini dapat mendorong kemandirian masyarakat dengan tepat, karena adanya partisipasi elemen masyarakat, dimana hal ini diyakini sebagai ruang untuk membangun kemandirian sosial dan ekonomi masyarakat itu sendiri.
“Kami meyakini kemandirian masyarakat, baik secara ekonomi dan sosial, akan sangat bisa dicapai melalui program ini, ungkap Yopy, pada media ini usai melaksanakan kegiatan yang dikonsentrasikan di halaman kantor Desa Sintuwulemba, Sabtu (9/10/2021)
Ditambahkan Yopy, optimisme pihaknya akan keberhasilan program ini tiada lain karena nantinya setiap kegiatan akan di sinergikan dengan perencanaan di kelembagaan desa. “Ini akan terus berkesinambungan dengan semangat program yang ada desa,” urainya.
Sama halnya yang disampaikan Muh. Ridwan, Pada sinergitas antar kementrian dan lembaga, jika program ini berkesinambungan secara masif dan komprehensif, outputnya dapat dengan efektif meminimalisir berkembangnya paham radikal.
Sejalan dengan kedua narasumber, orang nomor satu di Desa Sintuwulemba, Ngatimin menegaskan, pihaknya akan menyambut positif program ini. “Ini adalah bentuk program yang nyata serta dapat menjadi solusi terkait kondisi yang ada saat ini” pungkasnya. ***