POSO, DETAIL73.COM-Warga Kabupaten Poso Sulteng, diselimuti duka atas berpulangnya seorang sosok panutan, penguasaha dermawan yang juga tokoh senior di Poso Atjiong Lieputera, yang meninggal dunia di usia ke-70, pada Minggu 10 Oktober 2021 pukul 17: 45 WIB setelah satu minggu dirawat di RS Darmo Surabaya karena sakit yang dideritanya.
Atjiong yang lahir di Poso 7 Agustus 1942
meninggalkan satu orang istri Lily Lihawangke 74 tahun, lima anak yakn Lydia Lieputera, Elysabet Lieputera, Daniel Lieputera, Anggun Lieputera dan Lenny Lieputera serta 7 orang cucu terdiri dari 3 perempuan dan 4 laki-laki.
Menurut anak bungsungnya Lenny, almarhum bapaknya akan dikebumikan di pekuburan Keluarga di Kelurahan Lawanga, Kecamatan Poso Kota Selatan, Jumat (15/10/2021) pukul 08: 00 Wita.
“Pada malam Kamis ini akan kembali digelar ibadah malam penghiburan di rumah duka di jalan pulau Sumatera, Poso Kota, sebelum Bapak dimakamkan Jumat pagi,” katanya.
Ketua DPRD Poso Sesi KD Mapeda mewakili masyarakat Poso, juga turut menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas berpulangnya Bapak Atjiong Lieputera.
“Kami khususnya warga Poso, dan umumnya warga Sulteng pada umumnya, merasa sangat berduka dan kehilangan atas berpulangnya Bapak Atjiong Lieputera. Dan mendoakan semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan menghadapi kedukaan ini,” kata Ketua Sesi KD Mapeda, Kamis (14/10/2021).
Sesi mengatakan, mendiang Atjiong sangat berjasa bagi masyarakat dan daerah Poso atas sumbangsihnya selama hidupnya, baik sebagai seorang pengusaha maupun sebagai pribadi.
“Beliau banyak memberikan sumbangsih baik dalam profesi beliau sebagai pengusaha maupun pribadi, yang banyak memberi manfaat kepada daerah dan masyarakat Poso berupa bantuan secara langsung maupun tidak langsung,”
Warga Poso juga sangat merasakan kehilangan sosok dermawan yang selama ini banyak membantu masyarakat.
Riston warga Kelurahan Lawangan mengaku, Atjiong adalah pengusaha dermawan yang telah banyak membantu warga Poso.
“Sekitar tahun 70-an, beliau dulu mengelola Tojo Jaya di kompleks Pertokoan Bonesompe, selain menjual sembako, toko Bapak Atjiong bergerak diusaha jual beli hasil bumi,” kata Riston.
Sebagai seorang pengusaha, Bapak Atjiong, kata Riston, banyak membantu warga Poso yang sangat membutuhkan.
“Dulu orang-orang tua di Poso kalau ada anak-anaknya butuh biaya sekolah datang ke Bapak Atjiong, beliau turun membantu, ” kenang Riston.
Beliau, Atjiong adalah sosok yang baik, memperhatikan orang, sederhana dan bermasyarakat.
Hal senada dikatakan Sri (52) warga Gebang Rejo sambil mengenang masa kecil dulu, kata dia, tidak sah rasanya masa kecil tahun 70-80-an dulu kalau hari besar berkunjung ke rumah Bapak Atjiong.
“Saya kira anak-anak kecil di Poso, era tahun 70-80 an dulu sangat lekat dihati dengan bapak Aciong. Tidak sah hari-hari besar seperti idul fitri, natal, tahun baru, bahkan imlek, kalau tidak bersilaturahmi ke Bapak Aciong, pasti anak-anak yang datang ke beliau selalu diberikan hadiah, itulah yang membuat warga Poso saat ini dari generasi ke generasi sangat mengenal bapak Aciong karena kedermawannya.(Bn/DM)