PT. NVR Investor Asal Jakarta Berkeiginan Kebangkan Tanaman Singkong Di Lembah Napu
PALU, DETAIL73.COM-Dalam sebuah pertemuan resmi di ruangan Polibu kantor Gubernur Sulteng baru-baru ini antara Gubernur Sulteng H Rusdy Mastura dan Wakil Bupati Poso Mohamad Yasin Mangun dengan pihak PT. Napu Valley Reserve (PT. NVR) asal Jakarta terkait pengelolaan perkebunan singkong di lembah Napu.
Gubernur Rusdi Mastura dalam arahannya antara lain menyampaikan bahwa dalam menghadirkan investor terbilang sulit dewasa ini. sehingga kehadirannya perluh mendapat dukungan dan kemudahan untuk berinvestasi, terutama ketersediaan lahan dan perizinannya.
Sementara itu, Wabup Poso M. Yasin Mangun yang hadir mewakili Bupati Poso dr Verna GM Inkiriwang menjelaskan status lahan di lembah Napu yang dimaksud untuk pengembangan tanaman singkong oleh PT. NVR, masih dalam proses pengembalian Hak Guna Usaha dari PT. Sandabi ke pihak negara, walau memang izin HGU nya telah berakhir pada tahun lalu.
“Kita masih menunggu dua tahapan untuk memastikan apakah PT Sandabi masih berkeinginan memperpanjang kontraknya atau tidak sesuai peraturan yang berlaku ” ujarnya.
Selain itu Wabup M Yasin Mangun juga memaparkan potensi lainya yang sesuai Visi dan Misi Pemda kabupaten Poso bahwa kawasan Napu menjadi kawasan pertanian khusus yang berwawasan lingkungan dan berbasis pangan.
Direktur PT. NVR dalam pemaparannya menjelaskan tujuan pengembangkan tanaman singkong di lembah Napu untuk pemenuhan kebutuhan bahan baku industry, baik untuk keperluan pemasaran dalam negeri maupun kebutuhan eksport dalam bentuk produk turunan dari tapioka seperti bio ethanol.
Sehingga dibutuhkan penyiapan lahan minimal 8000 hektar. Menurutnya bahwa kebutuhan bio ethanol di Indonesia sebagian masih di impor dari luar negeri yang tiap tahunnya satu juta ton.
sedangkan pangsa pasar ekspor ke Cina masih sangat besar rata rata puluhan juta ton pertahunnya.
Dari pengalaman pihaknya selama ini pengembangkan tanaman singkong di daerah Lampung dan Jawa Timur hasil produktivitas singkong rata rata hanya 20 ton per hektar.
Sehingga perusahaan PT. NVR masih membutuhkan lahan yang luas untuk dapat memenuhi kebutuhan bahan baku industri asal tanaman singkong.
Dalam pertemuan terabut, juga turut dihadiri oleh Assisten dua Setda Provinsi Sulawesi Tengah Rudi Dewanto, Tenaga Ahli Rony, para pimpinan OPD terkait seperti Kadis Penanaman Modal PTSP, Kadis Tanaman Pangan dan Hortikultura, Kadis perkebunan dan peternakan Provinsi Sulteng, Kanwil Pertanahan dan pimpinan Perusda.(Rus/DM).