Bupati Poso Dorong Kerjasama Lintas Sektor Bersama Berantas Kasus Rabies di Kabupaten Poso

POSO, DETAIL73.COM – Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Poso, Drs. Abdul Kahar Latjare, M. Si, Mewakili Bupati Poso membuka acara Focus Group Discussion (FGD) Lintas Sektor Terkait Situasi dan Penanggulangan Kasus Rabies di Kabupaten Poso. Acara ini diadakan di Hotel Danau Poso, Tentena, pada hari Rabu 10 Januari 2023.

Diantaranya yang menjadi pemateri dalam kegiatan ini adalah
dr. Romadona Triada dari Kementerian kesehatan dan drh, Ivo Bambari dari Dinas Pertanian Kabupaten Poso. Kegiatan ini diikuti oleh para Kepala Puskesmas Se-Kabupaten Poso, perwakilan UPT Labkes Hewan, dan dihadiri juga oleh Kadis Kesehatan Kabupaten Poso, Kepala OPD terkait, perwakilan Forkompinda Poso, serta Para Camat.

Dalam sambutannya, Asisten II membacakan sambutan tertulis dari Bupati Poso, yang mengungkapkan keprihatinan terhadap situasi kasus rabies di kabupaten tersebut. Data dari Kementerian Kesehatan RI dan World Health Organization (WHO) menunjukkan bahwa rabies dan anthrax merupakan penyakit yang terabaikan dengan dampak signifikan.

Kasus rabies di Indonesia, khususnya di Kabupaten Poso, mengalami peningkatan dalam empat tahun terakhir. Pada tahun 2020, terdapat 381 kasus, tahun 2021 – 332 kasus, tahun 2022 – 484 kasus, dan tahun 2023 – 724 kasus dengan 3 korban meninggal dunia. Bupati Poso menyatakan bahwa hal ini merupakan masalah serius yang memerlukan kerjasama lintas sektor untuk menemukan solusi yang efektif dan berkelanjutan.

Dalam FGD ini, peserta diharapkan dapat mengidentifikasi permasalahan dengan akurat, mendiskusikan solusi yang dapat diimplementasikan secara bersama, dan merumuskan langkah-langkah strategis untuk menangani kasus rabies di Kabupaten Poso. Bupati Poso mengajak semua peserta untuk memberikan masukan, pengalaman, dan gagasan yang konstruktif, serta berbagi informasi dan berkolaborasi sebagai kunci keberhasilan.

Bupati menyampaikan optimisme bahwa melalui kegiatan ini, bersama-sama akan menghasilkan output yang optimal.

Bupati juga menekankan pentingnya kesadaran, kerja keras, dan keterlibatan komunitas pencinta hewan, terutama pecinta anjing, dalam gerakan ini hingga ke tingkat desa.

Paling utama saat ini adalah penanganan pada hewan pembawa rabies seperti anjing dan kucing, dengan mencapai vaksinasi rabies minimal 70% dari populasi tersebut. Anjing dan kucing juga harus dijaga dengan baik agar tidak berkeliaran, mengurangi risiko penyebaran penyakit. ***

Editor : David Mogadi
Sumber : IKP Kominfosandi Poso

Selengkapnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

You cannot copy content of this page