Suku Ambon (orang Ambong) adalah sebuah suku campuran Austronesia-Melanesia yang terutama mendiami Kepulauan Maluku bagian selatan.
Suku Ambon adalah suku terbesar di Maluku yang banyak mendiami wilayah Ambon, Saparua, Seram, Nusalaut, dan Haruku.
Suku Ambon merupakan suku terbesar di antara orang-orang Maluku lainnya, meski banyak darinya yang tersebar sebagai akibat dari perpindahan keluar dari daerah aslinya.
Suku Ambon berbahasa Melayu Ambon dan bahasa-bahasa tana (Asilulu, Hitu, Laha, Soya dan Tulehu) keduanya termasuk dalam rumpun bahasa Austronesia.
Suku Ambon merupakan suku yang paling dikenal dan berpengaruh di antara suku-suku Maluku lainnya.
Mereka mulai melebarkan pengaruhnya ketika masa penjajahan Portugis. Hal inilah yang menyebabkan sering kali istilah orang Ambon dipadankan dengan orang Maluku.
Setelah kedatangan bangsa-bangsa Eropa yang menyusul penyebaran Islam, suku Ambon dicirikan oleh persaingan Islam-Kristennya.
Meskipun suku Ambon berasal dari Kepulauan Maluku, sebagian besar dari mereka tersebar dan membentuk penyebaran bersama orang Maluku lainnya dalam jumlah yang besar di Papua, Jakarta, dan Jawa Barat.
Beberapa dari mereka pun membentuk penyebaran besar di Belanda, juga bersama-sama dengan orang Maluku lainnya.
Asal-usul penamaan
Asal-usul kata Ambon sendiri tidak dapat ditentukan secara pasti. Namun, yang pasti adalah istilah suku Ambon diambil dari nama Pulau Ambon.
Menurut penduduk setempat, kata Ambon atau Ambong dalam bahasa Ambonnya berasal dari kata ombong ‘embun’ dalam bahasa Ambon.
Nama tersebut diperkirakan diberikan karena puncak-puncak gunung di Pulau Ambon sendiri sering kali ditutupi oleh embun.
Pada mulanya, istilah orang Ambon atau Ambonezen dalam bahasa Belanda digunakan untuk merujuk pada orang mestizo yang berasal dari Pulau Ambon.**
Sumb: Fakta Sejarah Nusantara